Penuh dengan refleksi diri dan pertumbuhan, para Changemakers I-SEA Wave 2 meningkatkan kemampuan kepemimpinan mereka ke tingkat yang lebih tinggi di Pelatihan Kepemimpinan I-SEA di IKEA Alam Sutera! Pelatihan dua hari yang penuh perhatian ini merupakan kelanjutan dari pelatihan kepemimpinan pertama, mengumpulkan para Changemakers untuk mengeksplorasi berbagai gaya kepemimpinan dan mengembangkan kualitas penting dengan fokus pada membangun fondasi kepemimpinan yang efektif. Kegiatan ini diisi dengan momen-momen yang berdampak dimana masing-masing peserta memperdalam wawasan mereka tentang kepemimpinan dengan cara yang mengejutkan.
Day 1: Memimpin dengan Kesadaran Emosional
Hari pertama dimulai dengan perpaduan antara refleksi, aktivitas kelompok, dan wawasan baru tentang kecerdasan emosional dan gaya kepemimpinan. Dibagi menjadi dua kelompok, para Changemakers memulai dengan latihan reflektif, mendiskusikan apa yang telah mereka lakukan untuk menerapkan pembelajaran dari modul pelatihan sebelumnya dan berbagi momen-momen pertumbuhan. Kegiatan ini menjadi awal dari hari yang dikhususkan untuk memahami esensi dari kecerdasan emosional dan bagaimana gaya kepemimpinan yang berbeda membentuk interaksi kita.
Membangun Kecerdasan Emosional
Para Changemakers diberi video yang memancing pemikiran, menantang mereka untuk berpikir seperti seorang ahli kecerdasan emosional. Latihan ini membuat semua orang menggali gagasan bahwa kecerdasan emosional bukan hanya sebuah kata kunci, namun dibangun di atas keterampilan pribadi yang dapat kita kembangkan. Bersama-sama, para pembuat perubahan mengeksplorasi lima kompetensi pribadi inti yang menavigasi kecerdasan emosional seseorang, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan. Masing-masing kompetensi ini menjadi hidup ketika mereka memeriksa situasi kehidupan nyata, mencatat bagaimana faktor-faktor tertentu dapat secara positif atau negatif mempengaruhi kecerdasan emosional.

Menemukan Gaya Kepemimpinan yang Tepat
Selanjutnya, para Changemakers mengalihkan fokus pada wawasan menarik tentang gaya kepemimpinan, mengeksplorasi pendekatan afiliatif, coaching, visioner, kohesif, demokratis, dan apresiatif. Setiap orang diminta untuk merefleksikan gaya mana yang sesuai dengan karakter mereka, gaya mana yang menjadi tantangan, dan gaya mana yang ingin mereka perkuat. Yang mengejutkan, bahkan gaya yang ‘positif’, seperti kohesif dan apresiatif, dapat memiliki kekurangan dalam beberapa konteks. Bagian dari sesi ini menjadi titik balik bagi mereka karena mereka menyadari bahwa kepemimpinan yang efektif bukan hanya tentang berpegang teguh pada satu gaya yang ‘baik’, namun juga tentang mengetahui kapan harus mengubahnya. Kelompok ini diakhiri dengan penilaian pribadi, mengidentifikasi gaya mereka sendiri dan mempertimbangkan cara-cara untuk membangun keahlian kepemimpinan yang lebih mudah beradaptasi dan seimbang.
Pembelajaran Langsung
Kegiatan pembelajaran langsung menjadi lebih kreatif ketika para Changemakers ditantang untuk membuat pesawat kertas terbaik! Tiga “pilot” terbaik dengan penerbangan terlama mendapat tugas khusus: mengajarkan teknik yang mereka kuasai kepada anggota kelompok lainnya. Latihan yang menyenangkan ini menunjukkan keajaiban dukungan non-direktif, di mana para pemimpin memandu dan bukannya mendikte, memberdayakan orang lain untuk menemukan solusi sendiri. Ini merupakan pelajaran yang kuat tentang bagaimana bimbingan yang halus dapat memicu kreativitas, pembelajaran, dan kerja sama tim. Hari itu diakhiri dengan sesi pembelajaran tindakan, di mana setiap orang berbagi pengalaman pribadi, dan rekan-rekan kerja mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif dan bijaksana. Pendekatan yang dipimpin oleh rekan-rekan ini mendorong pemikiran kritis dan membantu setiap Changemaker pulang dengan wawasan baru dan hal-hal praktis yang dapat diterapkan.

Day 2: Menggali Teori Motivasi
Pagi hari dimulai dengan sesi praktik langsung yang mengeksplorasi model T-GROW (Topic, Goal, Reality, Options, and Will) Coaching, sebuah kerangka kerja yang dipraktikkan para Changemakers dengan cara melatih satu sama lain. Bekerja secara berpasangan, mereka mencoba pendekatan terstruktur ini, yang melibatkan penetapan tujuan yang jelas, mengevaluasi situasi saat ini, mengeksplorasi pilihan, dan membuat rencana untuk melangkah maju. Ini merupakan cara yang berharga untuk membangun keterampilan coaching dan merasakan dampak dari bimbingan yang berorientasi pada tujuan dalam tindakan.
Energi kemudian bergeser ke latihan mendalam tentang motivasi. Dua orang sukarelawan menjadi pusat perhatian, sementara kelompok bekerja sama untuk mendorong mereka bergerak dari tempat mereka, menguji teknik persuasif dan mengeksplorasi apa yang mendorong motivasi orang-orang. Hal ini menghasilkan diskusi yang menarik tentang “palet motivasi” yang berbeda yang kita bawa ke tempat kerja, mulai dari perasaan introvert, pemikiran introvert, perasaan ekstrovert, dan pemikiran ekstrovert. Dengan mengidentifikasi gaya mereka masing-masing, setiap Changemaker mendapatkan pemikiran yang bermanfaat tentang apa yang mendorong mereka dan bagaimana mereka dapat terhubung secara lebih efektif dengan orang lain, sehingga dapat menciptakan pendekatan kepemimpinan yang lebih kolaboratif dan berpusat pada orang.
Setelah Pelatihan Kepemimpinan I-SEA berakhir, para Changemakers pulang dengan perspektif baru, alat praktis, dan rasa tujuan yang baru. Selama dua hari yang transformatif, mereka terlibat dalam refleksi diri yang mendalam, menemukan kekuatan kecerdasan emosional, bereksperimen dengan beragam gaya kepemimpinan, dan mengasah keterampilan pembinaan melalui model T-GROW. Dengan perpaduan yang dinamis antara belajar, berbagi, dan bertindak, para Changemakers ini sekarang siap untuk meneruskan keterampilan mereka, siap untuk membangun usaha sosial mereka dengan kejelasan, empati, dan ketangguhan. Menginspirasi untuk membayangkan semangat perubahan positif yang akan mereka ciptakan, diperkuat dengan kekuatan kepemimpinan yang efektif dan berpusat pada orang!