Pada tanggal 4 Oktober, IKEA co-workers sangat bersemangat belajar pertanian berkelanjutan Agridesa di Bali untuk mengikuti program Front-Day Sustainability. Ini adalah pengalaman langsung di mana Rekan Kerja IKEA dapat menemukan dunia perusahaan sosial dan menyaksikan pendekatan Agridesa yang mengubah dunia pertanian. Dari sistem loop tertutup digital hingga teknik pertanian berkelanjutan, mereka menemukan bagaimana Agridesa mengubah lanskap pertanian Indonesia melalui pertanian loop tertutup digital, sebuah sistem yang dirancang untuk memberdayakan petani lokal dengan praktik-praktik berkelanjutan dan teknologi modern.
Memulai Perjalanan

Petualangan dimulai sejak pukul 8 pagi, ketika para IKEA co-workers berkumpul di Toko IKEA Bali di Denpasar, siap untuk berangkat ke kantor Agridesa di Abiansemal, Kabupaten Gianyar, di sebelah utara Kota Denpasar. Perjalanan itu sendiri dipenuhi dengan antusias, dengan semua orang bersemangat untuk melihat apa yang akan terjadi pada hari itu.
Ketika mereka tiba di kantor pusat Agridesa, mereka disambut oleh senyum hangat tim Agridesa di ruko dua lantai yang nyaman, yang terletak di antara sawah yang subur dan hijau. Tempatnya sangat sempurna, perpaduan antara Bali modern dan tradisional. Pagi hari dimulai dengan perkenalan dan obrolan santai, saat IKEA co-workers mencicipi buah-buahan segar dan makanan ringan khas Bali, yang disiapkan dengan penuh cinta oleh tim Agridesa. Suasana yang ramah ini menjadi awal dari hari yang penuh inspirasi untuk belajar, berbagi, dan terhubung dengan semangat keberlanjutan.
Pengalaman Baby Spinach

Dengan semangat yang tinggi, rekan-rekan kerja IKEA dan tim Agridesa menuju ke tujuan berikutnya: Area pertanian bayam baby spinach milik Agridesa di perbukitan hijau yang sejuk di Baturiti, Kabupaten Tabanan, sekitar satu jam perjalanan dari kantor Agridesa. Tabanan tidak hanya terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan, tetapi juga dengan warisan pertaniannya yang kaya, menjadikannya tempat yang sempurna untuk membudidayakan produk segar.
Setibanya di sana, mereka disambut oleh Cahya, seorang petani yang penuh semangat yang mengawasi area pertanian seluas 25 hektar yang subur ini. Dengan didampingi oleh tim Agridesa, Cahya mengajak para karyawan IKEA berkeliling ladang, berbagi pengetahuan dan kecintaannya terhadap tanah. Mereka melihat dari dekat bibit bayam kecil yang sudah disemai dan siap ditanam di tanah. Bayam yang ditanam di sini dipelihara dengan baik untuk menjadi bahan utama dalam hidangan yang disajikan di restoran-restoran di seluruh Bali!
Perhentian yang Manis di Cau Chocolates

Perhentian berikutnya membawa mereka lebih jauh ke jantung Tabanan, ke sebuah kejutan manis, Cau Chocolates, yang terletak di kota Marga. Perusahaan cokelat organik ini, salah satu mitra utama dan pembeli utama Agridesa, adalah permata Bali yang sesungguhnya. Cau Chocolates tidak hanya memproduksi cokelat organik berkualitas tinggi, namun mereka juga mendirikan Desa Coklat Bali, sebuah restoran yang menyenangkan tempat kami berkumpul untuk makan siang. Hidangan yang disajikan sangat lezat, dengan menu favorit lokal seperti plecing kangkung, ayam suna cekuh, sate ayam, sayur labu kuah, dan tentu saja, sambal matah yang pedas.
Kunjungan ini menjadi semakin menarik ketika mereka bertemu dengan Alit, pendiri Cau Chocolates yang visioner. Alit menyambut para karyawan IKEA dengan cerita tentang asal-usul perusahaan dan bagaimana perusahaan berkembang menjadi bisnis yang berkelanjutan seperti sekarang ini. Setelah itu, ia memandu mereka dalam tur yang menarik di perkebunan dan pabrik. Tepat di seberang jalan, mereka berjalan di antara deretan pohon kakao dan menjelajahi rumah fermentasi dan pengeringan di mana keajaiban pembuatan cokelat dimulai.
Kelahiran Kembali Sebuah Perkebunan Cokelat

Untuk mengakhiri hari, mereka menuju ke perkebunan cokelat lain di dekat Cau Chocolates. Perkebunan ini, yang dikelola bersama oleh Cau Chocolates dan Agridesa, memiliki akar yang kuat karena telah berdiri lebih dari 20 tahun. Namun, produktivitas perkebunan ini telah menurun seiring berjalannya waktu, dan Agridesa serta Cau Chocolates kini berkolaborasi untuk merehabilitasi lahan tersebut. Rencana mereka termasuk mengubahnya menjadi proyek wanatani, yang menggabungkan praktik pertanian berkelanjutan dengan konservasi lingkungan.
Menggabungkan keahlian Agridesa dalam pertanian berkelanjutan dengan pengetahuan Cau Chocolates dalam pengelolaan perkebunan kakao akan menciptakan kemitraan yang kuat. Salah satu praktik penting mereka adalah pemangkasan, yang melibatkan pemangkasan tanaman yang tumbuh terlalu banyak untuk mendorong pertumbuhan yang sehat. Melalui kolaborasi ini, mereka bekerja untuk merevitalisasi pohon-pohon ini, mengubahnya menjadi tanaman kakao yang produktif kembali. Visi mereka tidak hanya sekedar produksi cokelat, namun juga bertujuan untuk menerapkan praktik wanatani. Di area ini, mereka berencana untuk memperkenalkan tanaman lain yang dapat tumbuh subur di samping pohon kakao, menciptakan ekosistem yang harmonis yang bermanfaat bagi lahan dan masyarakat.
Terlihat jelas dari senyuman di sekelilingnya bahwa kegiatan Front-Day Sustainability telah meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Semua orang merasakan kepuasan, tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga inspirasi dari orang-orang dan tempat-tempat yang mereka temui. Hari itu bukan hanya dihabiskan untuk belajar tentang keberlanjutan, tetapi juga merupakan perjalanan yang penuh dengan koneksi, pertumbuhan, dan komitmen baru untuk membuat dampak positif.