Pada 14-16 Januari 2024, Instellar dan IKEA Social Entrepreneurship bersama 10 wirausaha sosial, yaitu Agridesa, Aluan, Conservana, Java Fresh, Nichoa Chocolate, PasarMIKRO, Pepper Secret, Plana, Rezycology, dan Tarunira, berpartisipasi dalam I-SEA On-site Intensive Bootcamp Cohort 2 yang bertempat di Aryaduta Lippo Village, Tangerang.
Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut fokus memberikan bekal kepada para wirausahawan sosial tentang bisnis, merefleksikan peran dan tujuan mereka sebagai pengusaha, dan memperdalam pengetahuan tentang nilai-nilai dan budaya IKEA. Program ini didesain untuk menjadi ruang aman bagi partisipan (I-SEA Changemakers) untuk saling berbagi pengalaman dan tantangan dalam membangun bisnis sehingga mereka mendapatkan banyak perspektif dari sesama wirausahawan sosial.
Banyak hal yang telah dipelajari oleh I-SEA Changemakers. Penasaran dengan rangkaian kegiatannya? Yuk simak!
Connect and Feel Peserta memulai bootcamp dengan mengenal satu sama lain secara lebih dekat menggunakan pertanyaan pemantik yang sudah disediakan. Selain itu, terdapat juga sesi bagi peserta untuk merefleksikan tujuan hidup. Kegiatan tersebut membantu peserta dalam merepresentasikan diri secara personal, terlepas dari perannya sebagai pengusaha dan membantu mereka untuk kembali memfokuskan tujuan dalam hidup dan bisnis.
Bagi Andri Setyowati dari Nichoa Chocolate, program I-SEA menawarkan perspektif berbeda; membuatnya bisa saling memahami satu sama lain dan juga berefleksi dari mimpi masing-masing. Andri juga bertemu banyak teman yang memiliki tujuan dan tantangan yang sama yang dapat membuatnya termotivasi untuk bergerak maju. Kesan serupa juga disampaikan oleh Ariestha Evivania dari Pepper Secret yang merasa termotivasi oleh para peserta selepas mengikuti sesi hari pertama.
Selan itu, I Komang Sukarna dari Tarunira berpendapat bahwa program I-SEA mengajarkannya untuk mengapresiasi orang lain dengan lebih banyak mendengarkan, karena terkadang kita hanya fokus untuk berbicara tanpa mendengarkan orang lain. Hanya dalam tiga jam, Komang bisa berkoneksi dengan peserta lain dan berbagi banyak cerita.
Learn the IKEA Ways Hari kedua didedikasikan penuh untuk mengenal organisasi, bisnis, nilai, dan budaya IKEA. Peserta disambut hangat oleh Lisen Wirén, Social Impact Lead IKEA Social Entrepreneurship; Raushanfikr Qhaumiy, Chief Representative/Site Manager & Project Leader IKEA Supply Area Southeast Asia; dan Samuel Wratten, Head of Retail Operations (QCA) IKEA Indonesia.
Peserta berkesempatan melakukan store tour untuk berkeliling IKEA Alam Sutera, bersama Marcela dari IKEA Indonesia. Di sesi ini, peserta belajar bagaimana IKEA beroperasi dan mengutamakan kualitas.
Selepas store tour, peserta belajar mengenai nilai dan budaya IKEA yang dijelaskan oleh Lisen Wirén, Social Impact Lead IKEA Social Entrepreneurship dan Diva Y. Margaret, Store Manager IKEA Kota Bandung Parahyangan. Dalam sesi ini, peserta memahami bahwa nilai dan budaya sangat berpengaruh terhadap cara kerja sebuah bisnis. Orang lain bisa saja meniru produk yang kita buat, tetapi tidak dengan nilai dan budaya kerja.
Hari kedua diakhiri dengan diskusi peserta bersama Thought Partner yang terdiri dari IKEA co-worker tentang strategi bisnis. Input yang didapatkan dari Thought Partner diharapkan dapat meningkatkan skala bisnis, memperluas dampak, dan membantu mengidentifikasi hambatan.
Cultivating Collaborations Pada hari ketiga, peserta mempelajari Business Scaling Masterclass yang dibawakan oleh Leon Toh dari Damson Capital. Di sesi tersebut, peserta mendapatkan wawasan baru seputar alat untuk mengukur pertumbuhan bisnis. Tak hanya itu, peserta juga merasakan pengalaman baru di sesi Business Constellation yang dibawakan oleh Meilinda Sutanto, pendiri Family Constellation Lab. Sesi ini memberikan urgensi bahwa apa yang terjadi di dalam keluarga kita dapat memberikan dampak terhadap bisnis, begitu pula sebaliknya. Di sini, peserta berkesempatan untuk bermain peran yang bertujuan untuk menumbuhkan empati dan membantu melepaskan emosi mereka yang terpendam.
Selain itu, peserta juga berkesempatan untuk berkoneksi dan menciptakan potensi kolaborasi antara satu sama lain. Awalnya setiap peserta mendapatkan papan kolaborasi untuk menuliskan kebutuhan bisnis dan kontribusi apa yang dapat mereka tawarkan ke sesama peserta. Selanjutnya, peserta diberi waktu untuk berkeliling melihat papan kolaborasi milik social enterprise lain dan menempelkan catatan ide kolaborasi di papan milik mereka. Di akhir sesi, terdapat sebanyak 56 potensi kolaborasi yang siap dieksekusi oleh masing-masing social enterprise!
Penasaran dengan cerita selanjutnya dari I-SEA Changemakers Cohort 2? Pantau terus kelanjutannya di Instagram dan situs web kami ya!