Hari Kartini adalah perayaan perjuangan pahlawan Indonesia, Raden Ajeng Kartini, yang memperjuangkan emansipasi kaum perempuan agar mendapatkan hak-hak yang setara. Tepat di 21 April, kita merayakannya dengan semangat Kartini yang menginspirasi perempuan Indonesia dari generasi ke generasi untuk merdeka dalam meraih cita-cita mereka.
Di program Instellar dan IKEA Social Entrepreneurship Accelerator (I-SEA), beberapa social enterprise dipimpin oleh perempuan tangguh yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Kami mengajak para pemimpin perempuan ini untuk saling berbagi cerita perjalanan mereka tentang peran dan tantangan perempuan dalam memberikan dampak sosial bagi masyarakat melalui usaha sosial mereka
Perempuan sebagai Pelopor Perubahan
Gerakan pemberdayaan perempuan terus berkembang, dan para perempuan saat ini berperan penting dalam membawa perubahan. Sebagai pemimpin di social enterprise, perempuan memiliki tekad yang kuat untuk mengadvokasi inklusivitas demi membangun komunitas yang berkeadilan. Sebagai contoh, Andri Setyowati, Founder dari Nichoa Chocolate memulai bisnisnya untuk memperkenalkan konsep camilan fungsional untuk ibu hamil dan menyusui. Seiring berjalannya waktu, Nichoa Chocolate tumbuh menjadi social enterprise yang turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan para petani cokelat.
Dengan membangun usaha yang berorientasi pada profit dan dampak sosial, Dewa Ayu Nyoman Octalia Stefani, CEO Rezycology, ingin memberikan stabilitas karir jangka panjang kepada para pemulung dan pengepul sampah. Caranya adalah dengan menyediakan penghasilan tetap, asuransi profesional, serta kesempatan belajar dan berkembang dalam bidang pengelolaan sampah. Pendekatan ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tersebut, tetapi juga berkontribusi pada sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab di Indonesia.
Hambatan yang Dihadapi Pemimpin Perempuan
Meskipun perempuan semakin banyak memegang peran kepemimpinan, mereka masih menghadapi tantangan tersendiri, salah satunya adalah kesulitan dalam menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan pekerjaan. Seperti yang diceritakan Jane Dunlop, Co-Founder dan CEO Aluan, membesarkan anak sambil menjalankan bisnis bisa sangat menantang. Jane merasakan tantangan yang besar dalam membagi waktu untuk bekerja sambil fokus membesarkan anaknya. Meskipun begitu, Jane melihat tantangan tersebut sebagai keputusan yang tepat, terlebih untuk keluarganya, dan Jane tidak menyesalinya.
Selain itu, stereotip gender juga bisa menjadi penghalang. Namun, Margareta Astaman dan Swasti Adicita Karim, Co-Founder Java Fresh, memberikan contoh pendekatan yang efektif dengan tidak menonjolkan perbedaan gender dan fokus pada kemampuan kepemimpinan, pemimpin perempuan tersebut berhasil membangun kepercayaan tim dan membuktikan kapabilitasnya. Ini menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin yang sukses terlepas dari pandangan orang lain.
Perempuan Pemimpin dan Penggerak Komunitas
Perempuan memiliki peran penting dalam komunitas dan kepemimpinan mereka dapat membawa pengaruh positif. Seperti yang dilakukan Yosefin Rosalia Wijaya, Founder Pepper Secret, menunjukkan komitmen mereka dalam pemberdayaan perempuan. Mereka mempekerjakan perempuan di kantor pusat dan petani perempuan lokal, serta menerapkan strategi rekrutmen yang seimbang untuk memastikan keterwakilan perempuan yang setara di level operasional dan manajerial. Upaya ini bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua karyawan, khususnya para perempuan.
Java Fresh turut menyuarakan pentingnya peran perempuan. Margareta dan Swasti menekankan bahwa perempuan saat ini memiliki kesempatan yang sama seperti laki-laki untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Menurutnya, perempuan harus berani mengejar mimpi dan tidak membiarkan batasan gender menghalangi mereka. Swasti juga memberikan saran berharga bagi ibu muda untuk tidak ragu meminta dan menerima dukungan dari lingkungan sekitar dalam menjalankan bisnis dan membesarkan anak. Dengan saling bahu-membahu, perempuan dapat menjadi pemimpin yang sukses dan berkontribusi terhadap kemajuan komunitas.
Kepemimpinan perempuan di I-SEA menjadi bukti nyata bahwa mereka mampu membawa perubahan positif dan menginspirasi generasi penerus. Semangat Kartini untuk menciptakan peluang bagi perempuan sejalan dengan semangat I-SEA untuk membangun dunia yang inklusif dan merangkul komunitas rentan dan terpinggirkan. Dengan semangat ini, kita ciptakan lingkungan yang adil dan penuh peluang bagi semua untuk berkembang dan meraih cita-cita.